Hadir Hingga 7 Januari, Walk Tokyo di Jakarta Ajak Publik Jelajahi Jepang
JAKARTA – Perkembangan teknologi membuat cara orang belajar tentang budaya dan tempat-tempat di dunia berubah dengan cepat. Wisata digital dengan simulasi dan visual yang terasa nyata kini menjadi cara baru bagi masyarakat untuk merasakan suasana sebuah kota tanpa harus pergi ke sana. Cara ini tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga membantu orang mengenal sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari di berbagai negara.
Beberapa tahun terakhir, teknologi virtual reality (VR) semakin mudah digunakan oleh banyak orang. VR memungkinkan pengguna merasakan pengalaman yang hampir mirip dengan kondisi asli, seperti berjalan di tengah kota besar, melihat bangunan bersejarah, atau menikmati pemandangan alam. Bagi banyak orang, pengalaman ini bisa menjadi langkah awal untuk mengenal sebuah destinasi sebelum mengunjunginya langsung.
Pengalaman serupa kini hadir di Jakarta melalui program Walk Tokyo: Virtual Journey yang berlangsung di Mall of Indonesia (MOI) mulai 29 November 2025 hingga 7 Januari 2026. Selama lebih dari sebulan, pengunjung dapat menjelajahi ikon-ikon Tokyo secara gratis melalui perangkat VR yang disediakan. Program ini merupakan kolaborasi PT Asahi Shimbun Asia Pacific dengan Tokyo Convention & Visitors Bureau (TCVB).
Melalui teknologi tersebut, pengunjung diajak “berjalan” menyusuri Shibuya Scramble Crossing, kawasan bersejarah Asakusa, panorama malam kota Tokyo, hingga keindahan alam Gunung Takao. Pengalaman imersif ini dibuka secara resmi pada Sabtu (29/11/2025) dan turut dihadiri Haruka Nakagawa, mantan anggota JKT48 asal Tokyo. “Tokyo selalu punya tempat khusus bagi saya. Lewat VR ini, saya berharap masyarakat Indonesia bisa merasakan atmosfer kotanya dan tertarik mengenalnya lebih jauh,” kata Haruka.
Selain visual kota, pengunjung juga bisa menikmati konten budaya Jepang dalam format interaktif, termasuk Festival Awa Odori di Koenji yang terkenal dengan gerakan tariannya yang enerjik dan penuh warna. Informasi kuliner Jepang seperti ramen halal, beef katsu, dan matcha turut dihadirkan sebagai gambaran kekayaan budaya Tokyo.
Director PT Asahi Shimbun Asia Pacific, Tetsuya Sebata, menjelaskan bahwa pendekatan ini menjadi cara baru dalam memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia. “Kami ingin menghadirkan pengalaman yang membuat pengunjung seolah berjalan langsung di Tokyo. Ini bukan hanya promosi destinasi, tetapi juga sarana pertukaran budaya Indonesia–Jepang,” ujarnya.
Area pameran di MOI dirancang dengan konsep futuristik dan menghadirkan spot foto bertema Tokyo Tower, Kaminarimon, Rainbow Bridge, dan Hachiko. Untuk menambah interaksi, panitia menyediakan kartu pos eksklusif bagi 200 pengunjung pertama yang bersedia mengisi survei.
Program Walk Tokyo: Virtual Journey berlangsung setiap hari pukul 10.00–22.00 WIB di Mall of Indonesia Lantai LG (sebelah Little Planet) dan terbuka gratis untuk umum, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal Tokyo lebih dekat tanpa harus meninggalkan Jakarta.
(ADV)


