TAJAM.NET - TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF) menjalin kolaborasi strategis di bidang intelijen militer untuk memperkuat pertahanan udara kedua negara. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kemampuan masing-masing pihak dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor keamanan udara.
Kolaborasi ini terjalin dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (27/11/2024). Pertemuan tersebut mempertemukan Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Udara (Asintel Kasau) Marsda TNI Benedictus Benny dengan Direktur Divisi Intelijen Departemen Operasi dan Intelijen JASDF, Colonel Saito Kanuzori.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, kedua perwakilan membahas sejumlah isu strategis, termasuk penguatan intelijen udara dan sistem pertahanan masing-masing negara. Acara ini juga diakhiri dengan pertukaran plakat sebagai simbol persahabatan dan komitmen kolaborasi.
Marsda Benedictus Benny menyampaikan harapannya agar kerja sama ini memberikan dampak positif bagi TNI AU. “Dengan adanya pertemuan ini, bidang intelijen TNI AU bisa semakin kuat dan mampu memperkuat pertahanan udara negara,” ujarnya.
Ia juga membuka kemungkinan kolaborasi lanjutan dengan JASDF di bidang militer lainnya. Langkah ini diyakini akan semakin mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, terutama dalam sektor pertahanan.
Kerja sama ini sejalan dengan upaya TNI AU yang terus berfokus pada peningkatan kemampuan personel di bidang intelijen. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelaksanaan Pelatihan Dasar Process Exploitation and Dissemination (PED) TA 2024. Pelatihan ini digelar di Pusat Bahasa TNI AU Skuadron Pendidikan 505, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (18/11/2024).
Wakil Asisten Intelijen (Waasintel) Kepala Staf Angkatan Udara, Marsma TNI Jumarto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali personel dengan kemampuan analisis intelijen yang lebih baik.
"Pelatihan ini memberikan bekal penting bagi peserta untuk meningkatkan kompetensi dalam mengolah dan menginterpretasi data intelijen," ujar Jumarto.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mempelajari berbagai topik, seperti pengenalan dasar intelijen udara, teknik pengumpulan data, interpretasi citra dan foto udara, hingga pengembangan produk intelijen untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Jumarto menekankan pentingnya penguasaan materi ini untuk mendukung misi-misi terkait keamanan nasional.
Kolaborasi antara TNI AU dan JASDF ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menjadi langkah maju dalam membangun pertahanan udara yang lebih tangguh. Dengan adanya pelatihan berkelanjutan dan kerja sama internasional, TNI AU optimis dapat mengatasi tantangan keamanan di masa depan dengan lebih efektif.
Melalui inisiatif seperti ini, Indonesia dan Jepang menunjukkan komitmen mereka terhadap stabilitas kawasan dan peningkatan kapabilitas militer masing-masing, khususnya di sektor intelijen udara.