TfO0TSd7GpM9TSM9TpOiTpA8Gd==

Waspada! Kasus Obesitas di Seluruh Dunia Melonjak

Waspada! Kasus Obesitas di Seluruh Dunia Melonjak
Ilustrasi. Obesitas.

TAJAM.net - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di The Lancet mengungkapkan fakta mengejutkan, di mana lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia kini hidup dengan obesitas.

Angka ini menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan data sebelumnya dan menjadi sorotan serius bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Obesitas, yang dulunya dianggap sebagai masalah kesehatan yang umum di negara-negara maju, kini telah menjadi pandemi global. 

Bahkan, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang sebelumnya berjuang dengan masalah kekurangan gizi, kini juga menghadapi lonjakan kasus obesitas.

Profesor Majid Ezzati dari Imperial College London, salah satu penulis utama studi ini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini.

"Sejumlah besar orang hidup dengan obesitas," ujarnya.

Melansir laman pcpafisorong.org, obesitas tidak hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga membawa konsekuensi kesehatan yang serius.

Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Lebih lanjut, obesitas juga menjadi faktor risiko utama kematian dini.

Fenomena menarik yang muncul adalah adanya "beban ganda malnutrisi". Di satu sisi, kita melihat peningkatan kasus obesitas, di sisi lain, masalah kekurangan berat badan masih signifikan di beberapa wilayah.

Hal ini menciptakan tantangan kompleks dalam upaya mengatasi masalah gizi di tingkat global.

Untuk mengatasi krisis obesitas global, diperlukan tindakan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. 

WHO menyerukan adanya regulasi yang lebih ketat terhadap industri makanan dan minuman, seperti penerapan pajak gula. Selain itu, promosi gaya hidup sehat dan akses yang lebih mudah terhadap makanan bergizi juga menjadi kunci dalam upaya pencegahan obesitas.

Francesco Branca, kepala nutrisi WHO, menekankan pentingnya kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah.

"Sektor swasta harus bertanggung jawab atas dampak kesehatan dari produk mereka," ujarnya.

Meskipun studi ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang prevalensi obesitas global, namun terdapat beberapa keterbatasan. 

Salah satunya adalah kurangnya data setelah pandemi Covid-19. Selain itu, penggunaan indeks massa tubuh (IMT) sebagai ukuran obesitas juga dianggap memiliki kekurangan.

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan global yang mendesak. Peningkatan kasus obesitas, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, merupakan tantangan besar bagi sistem kesehatan dunia.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak, mulai dari individu, komunitas, hingga pemerintah dan sektor swasta.

Advertisement
Advertisement
Dapatkan informasi berita Indonesia terkini viral terbaru 2024, trending dan terpopuler hari ini dari media online TAJAM.net melalui platform Google News.